TANTANGAN REMAJA MUSLIM DI ERA GLOBALISASI

Sekarang ini kita hidup di era globalisasi yang sangat
jauh berbeda dengan zamannya para nabi agung kita, dan mungkin pada
zaman saat ini bisa dikatakan seburuk-buruknya zaman, jikalaau kita
bandingkan dengan zamannya Rasulullah SAW dan para sahabat, hidup mereka
selalu dipadati dengan beribadah kepada allah, akan tetapi pada zaman
sekarang para pemuda dan remaja muslim justru hidup mereka selalu di
padati dengan bermaksiat kepada allah, banyak pemuda pada zaman
sekarang bermain hingga larut malam dan berdua-duaan dengan wanita,
padahal islam melarang laki-laki dan wanita tanpa ikatan pernikahan
untuk berdua-duaan Rasulullah SAW bersabda :
لَا يَحْلُوَنَّ اَحَدكُمْ اِلَّا ثَالِثُهُمَا الشَيْطَان
Tidaklah seseorang di antara kalian berduaan melainkan ketiganya adalah syetan
dan perbuatan tersebut termasuk perbuatan zina Allah SWT telah berfirman :
وَلَا تَقْرَبُوْا الزِّنَى اِنّهُ كَانَ فَحِشَةً وَسَاءَ سَبِيْلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji serta jalan yang sangat buruk (Q.S Al-isra` : 32)
Ayat ini bukan hanya melarang kita dari perbuatan zina, tetapi dari
segala hal dan perbuatan yang akan mengarahkan kita kepada perbutan zina
tersebut.
Memang hidup di era globalisasi penuh dengan tantangan dan
cobaan, untuk menjadi seorang muslim yang hakiki, dan bukan cuma sebatas
islam di lisan atau KTP saja tetapi ini adalah tantangan untuk menjadi
seorang remaja muslim yang senantiasa mengerjakan perintah-perintah
allah dan menjauhi segala larangannya, pada era globalisasi ini kita
akan menghadapi berbagai tantangan yag harus benar-benar kita
selesaikan, karna kalau bukan dari diri sendiri, lalu siapa yang akan
memulai ?
Sebagai seorang pemuda muslim yang hakiki kita memiliki tantangan
yang sangat berat, yaitu merubah prilaku para pemuda-pemuda muslim saat
ini yang belum sesuai dengan al-qur`an dan sunnah dengan beramal ma`ruf
nahi munkar Rasulullah SAW bersabda :
اِذَا رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَارًا فَيُغَيِّر بِيَدِهِ
فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِيْع فَبِلِسَانِه فَإِنْ لَمْ يَسْيَطِيْع
فَبِقَلْبِه وَذَالِكَ اَضْعَافُ الإِيْمَان
Apabila
kalian melihat sebuah kemunkaran maka rubahlah dengan tangan dan apabila
kalian tidak mampu maka rubahlah dengan lisan dan apabila tidak mampu
maka rubahlah dengan hati maka yang demikian itu adalah selemah-lemahnya
iman
Sekarang marilah kita bersama-sama mengubah prilaku pemuda
muslim pada saat ini, karna hal ini merupakan tugas sekaligus tantangan
yang harus kita hadapi di era globalisasi, dan untuk membalikkan
kondisi yang sudah sedemikian parah, umat Islam harus bekerja ekstra
keras. Inilah yang menjadi tanggung jawab kita, sebagai pemuda muslim,
utamanya. Dan, jalan menuju kejayaan itu, sudah diwariskan oleh para
pendahulu kita. Tinggal sekarang, mau atau tidak kita meneladaninya.
Imam Malik Rah pernah mengatakan,
لَنْ تَصْلُحَ هذِهِ الأُمَّةُ إِلاَّ بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَّلُهَا
“Umat ini tidak akan
pernah menjadi baik, kecuali dengan menempuh jalan yang telah mengantar
para pendahulunya menuju kesuksesan.”
Meneladani para Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut-tabi’in, serta ulama-ulama yang beristiqamah di atas
manhaj Rasulullah, adalah sebuah keharusan bagi setiap muslim yang ingin bergabung dalam perjuangan menegakkan Islam.
Dalam rangkaian perjuangan Islam ini, kita hanya sekedar selingkar
mata di antara rantai mata rantai mata yang tersusun berderet dan
memanjang. Sebab, tugas kita adalah sebatas menjalankan kewajiban
berjuang. Hasilnya, kita serahkan kepada Allah. Ungkapan indah berikut,
dari seorang penyair, nampaknya cukup menggugah kesadaran,
فَعَلَيْكَ بَذْرُ الْحَبِّ لاَ قَطْفُ الْجَنَى
وَاللهُ لِلسَّاعِيْنَ خَيْرُ مُعِيْنٍ
Tugasmu menabur benih, bukan menuai hasil
Dan Allah adalah sebaik-baik Penolong bagi hamba yang berusaha
Perjuangan ini memang panjang. Untuk membangun kembali peradaban
Islam yang kokoh, kita perlu bersabar dalam menghadapi tantangan ini.
Perlu waktu, banyak bekal dan persiapan. Nero, seorang kaisar Romawi,
pun mengakui bahwa untuk menciptakan sebuah ‘peradaban besar’ bernama
Romawi, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Katanya,
“
Rome is not built in one single night!”
(Romawi tidak dibangun dalam waktu semalam!)