Saterdag 06 April 2013

ETIKA PERGAULAN REMAJA MUSLIM SAAT INI

  • ETIKA PERGAULAN REMAJA MUSLIM SAAT INI
Berbicara tentang remaja atau masa muda berarti membicarakan tentang diri kita sendiri berbicara tentang ini kita sering dapati dalam banyak artikel (tulisan), bahkan kita sendiri sering menyaksikan peran dan partisipasi remaja dan pemuda yang besar dalam membangun, menyumbang, dan mendukung perkembangan bangsa sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :
شبان اليوم رجال الغد
Pemuda sekarang pemimpin hari esok
Demikian juga para remaja dan pemuda islam mereka adalah harapan umat yang akan berjuang demi ajaran islam, mempertahankan undang-undang islam, melindungi generasi pemuda islam secara luas dari pengaruh gaya hidup barat yang tidak sesuai dengan ajaran islam dan akan menjadi pemimpin di masa selanjutnya.
Karna itulah agama kita menganjurkan agar kita menjadi seorang remaja muslim yang beretika, berakhlaqul karimah, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang fleksibel bagi masyarakat di masa yang akan datang karna setiap orang pasti akan menjadi seorang pemimpin sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :
كلكم راع و كلكم مسؤل عن راعيته
Setiap kalian adalah pemimpin dan setip kalian bertanggung jawab atas kepemimpinanya
           Dari hadits di atas kita dapat mengetahui bahwasanya seorang pemimpin harus memiliki rasa tanggung jawab dan beretika serta berakhlaqul karimah sebagai mana akhlaqnya Rasulullah SAW, akan tetapi ironisnya di era globalisasi yang canggih ini kita dapat menyaksikan etika pergaulan para remaja-remaja muslim saat ini pada umumnya bertentangan dengan hukum-hukum islam, sudah banyak pemuda islam yang tidak sadar akan pendidikan, dan lebih sedih lagi jika kita perhatikan saudara-saudara kita pada saat ini berprilaku dan beretika buruk serta banyak dari mereka yang meniru kebudayaan barat yang negatif, dan semua prilaku itu muncul dari pergaulan seseorang, Allah SWT menganjurkan kita untuk mencontoh etika, akhlaq, dan pergaulan Rasulullah SAW terhadap para sahabatnya, sebagaimana Allah SWT berfirman :
وانك لعلى خلق عظيم
Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlaq tinggi dan berprilaku luhur
(Q.S. Al-Qolam:4)
        Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwasanya Rasulullah SAW memiliki akhlaq yang tinggi serta berprilaku luhur, bagi kita para pemuda muslim marilah kita bersama-sama mengubah etika pergaulan kita pada saat ini dengan mencontoh etika dan prilaku Rasulullah SAW.

TANTANGAN REMAJA MUSLIM DI ERA GLOBALISASI

TANTANGAN REMAJA MUSLIM DI ERA GLOBALISASI



            Sekarang ini kita hidup di era globalisasi yang sangat jauh berbeda dengan zamannya para nabi agung kita, dan mungkin pada zaman saat ini bisa dikatakan seburuk-buruknya zaman, jikalaau kita bandingkan dengan zamannya Rasulullah SAW dan para sahabat, hidup mereka selalu dipadati dengan beribadah kepada allah, akan tetapi pada zaman sekarang para pemuda dan remaja muslim justru hidup mereka selalu di padati dengan bermaksiat kepada allah, banyak pemuda pada zaman sekarang  bermain hingga larut malam dan berdua-duaan dengan wanita, padahal islam melarang laki-laki dan wanita tanpa ikatan pernikahan untuk berdua-duaan Rasulullah SAW bersabda :
لَا يَحْلُوَنَّ اَحَدكُمْ اِلَّا ثَالِثُهُمَا الشَيْطَان
Tidaklah seseorang di antara kalian berduaan melainkan ketiganya adalah syetan
 dan perbuatan tersebut termasuk perbuatan zina Allah SWT telah berfirman :
وَلَا تَقْرَبُوْا الزِّنَى اِنّهُ كَانَ فَحِشَةً وَسَاءَ سَبِيْلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji serta jalan yang sangat buruk (Q.S Al-isra` : 32)
Ayat ini bukan hanya melarang kita dari perbuatan zina, tetapi dari segala hal dan perbuatan yang akan mengarahkan kita kepada perbutan zina tersebut.
          Memang hidup di era globalisasi penuh dengan tantangan dan cobaan, untuk menjadi seorang muslim yang hakiki, dan bukan cuma sebatas islam di lisan atau KTP saja tetapi ini adalah tantangan untuk menjadi seorang remaja muslim yang senantiasa mengerjakan perintah-perintah allah dan menjauhi segala larangannya, pada era globalisasi ini kita akan  menghadapi berbagai tantangan yag harus benar-benar kita selesaikan, karna kalau bukan dari diri sendiri, lalu  siapa yang akan memulai ?
Sebagai seorang pemuda muslim yang hakiki kita memiliki tantangan yang sangat berat, yaitu merubah prilaku para pemuda-pemuda muslim saat ini yang belum sesuai dengan al-qur`an dan sunnah dengan beramal ma`ruf nahi munkar Rasulullah SAW bersabda :
اِذَا رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَارًا فَيُغَيِّر بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِيْع فَبِلِسَانِه فَإِنْ لَمْ يَسْيَطِيْع فَبِقَلْبِه وَذَالِكَ اَضْعَافُ الإِيْمَان
Apabila kalian melihat sebuah kemunkaran maka rubahlah dengan tangan dan apabila kalian tidak mampu maka rubahlah dengan lisan dan apabila tidak mampu maka rubahlah dengan hati maka yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman
        Sekarang marilah kita bersama-sama mengubah prilaku pemuda muslim pada saat ini, karna hal ini merupakan tugas sekaligus tantangan yang harus kita hadapi di era globalisasi, dan  untuk membalikkan kondisi yang sudah sedemikian parah, umat Islam harus bekerja ekstra keras. Inilah yang menjadi tanggung jawab kita, sebagai pemuda muslim, utamanya. Dan, jalan menuju kejayaan itu, sudah diwariskan oleh para pendahulu kita. Tinggal sekarang, mau atau tidak kita meneladaninya. Imam Malik Rah pernah mengatakan,
لَنْ تَصْلُحَ هذِهِ الأُمَّةُ إِلاَّ بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَّلُهَا
“Umat ini tidak akan pernah menjadi baik, kecuali dengan menempuh jalan yang telah mengantar para pendahulunya menuju kesuksesan.”
Meneladani para Sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut-tabi’in, serta ulama-ulama yang beristiqamah di atas manhaj Rasulullah, adalah sebuah keharusan bagi setiap muslim yang ingin bergabung dalam perjuangan menegakkan Islam.
Dalam rangkaian perjuangan Islam ini, kita hanya sekedar selingkar mata di antara rantai mata rantai mata yang tersusun berderet dan memanjang. Sebab, tugas kita adalah sebatas menjalankan kewajiban berjuang. Hasilnya, kita serahkan kepada Allah. Ungkapan indah berikut, dari seorang penyair, nampaknya cukup menggugah kesadaran,
فَعَلَيْكَ بَذْرُ الْحَبِّ لاَ قَطْفُ الْجَنَى
وَاللهُ لِلسَّاعِيْنَ خَيْرُ مُعِيْنٍ
Tugasmu menabur benih, bukan menuai hasil
Dan Allah adalah sebaik-baik Penolong bagi hamba yang berusaha
Perjuangan ini memang panjang. Untuk membangun kembali peradaban Islam yang kokoh, kita perlu bersabar dalam menghadapi tantangan ini. Perlu waktu, banyak bekal dan persiapan. Nero, seorang kaisar Romawi, pun mengakui bahwa untuk menciptakan sebuah ‘peradaban besar’ bernama Romawi, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Katanya,
Rome is not built in one single night!
(Romawi tidak dibangun dalam waktu semalam!)

MEMBANGUN KARAKTER GENERASI PEMUDA MUSLIM

MEMBANGUN KARAKTER GENERASI PEMUDA MUSLIM


Bicara tentang pemuda berarti membicarakan diri kita sendiri, betul bukan? karna kita adalah pemuda, lantas apa yang menarik dari pemuda ini ? Kita adalah seorang generasi pemuda muslim yang harus memiliki karakter
Dan ada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh setiap pemuda muslim adalah:
  1. Berakhlaq mulia
  2. Amanah
  3. Memiliki rasa tnggung jawab
  4. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi
Untuk membangun  karakter generasi pemuda muslim yang berakhlak mulia, amanah, dan memiliki jiwa tanggung jawab, serta memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi harus diawali dengan pendidikan tauhid (pengesaan kepada Allah SWT.) karna tauhid & keimanan adalah pondasi utama yang wajib di tanamkan dalam diri setiap pemuda muslim Allah SWT. Berfirman :
وَلاَ تَهِنُوْا وَلاَ تَحْزَنُوْا وَأَنْتُمُ الأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِـيْن
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu benar-benar beriman.” (QS Ali Imran: 139)
          Sering kita jumpai beberapa fenomena-fenomena yang terjadi pada zaman sekarang ini, salah satunya adalah kerusakan akhlaq dan moral para remaja muslim yang itu semua didasari oleh kurangnya pendidikan ketauhidan serta keimanan seorang pemuda sehingganya mereka salah dalam memilih suatu perkara, yang mana perkara tersebut tanpa mereka sadari dapat menjerumuskan mereka kepada suatu lubang kemaksiatan, Rasulullah SAW adalah suri tauladan kita yang memiliki akhlaq yang begitu mulia sebagaimana Allah SWT berfirman :
وَاِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْم
Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlaq tinggi dan berprilaku luhur(Q.S. Al-Qolam:4)
            Dari ayat di atas bisa kita ketahui bahwasanya nabi Muhammad SAW adalah seorang pemuda yang memiliki akhlaq yang mulia, dan beliau juga adalah seorang pemuda yang sangat amanah dan bertanggung jawab sehingganya beliau mendapatkan gelar Al-Amin yaitu orang yang terpercaya, nah … seharusnya kita sebagai seorang pemuda muslim harus memiliki karakter yang dimiliki suri tauladan kita karna beliau adalah qudwah hasanah kita sebagaimana Allah SWT berfirman :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسوالله اُسْوَةٌ حَسَنَة لِمَنْ كَانَ يَرْجُوْاالله وَاليَوْمِ الاخِر وَزَكَرالله كثيرًا
Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah (Q.S Al-Ahzab : 21)
Kuncinya adalah dengan iman. Keimanan kepada Allah akan melahirkan karakter kuat dalam diri seorang muslim. Dirinya ingin bebas, dan itu tercapai. Hidup sebagai seorang muslim memang betul-betul bebas dari kungkungan kekuatan manusia dari pihak manapun. Tak pandang bulu. Rasa takutnya, ketundukannya, kepatuhannya, hanya ditujukan kepada Allah semata. Dengan demikian, memang betul-betul terbukti, kaum muslim adalah orang-orang yang tinggi derajatnya. Sebab, mereka hanya menghambakan diri kepada Allah, Sang Pencipta, bukan kepada makhluk-Nya.
Abul A’la al-Maududi, seorang cendekiawan muslim asal Pakistan mengatakan,
If you understand the true character of a Muslim, you will be convinced that he cannot live in humiliation, abasement, or subjugation. He is bound to prevail and no power on earth can overwhelm him or subdue him. For Islam inculcates in him the qualities which cannot be overshadowed by any charm or illusion.
(Jika anda memahami watak dasar seorang muslim, anda akan yakin bahwa ia tidak bisa hidup dalam keterhinaan, kerendahan, atau ketertindasan. Ia ditakdirkan untuk menang dan tak ada satu kekuatan pun di muka bumi yang bisa mengalahkan atau mengekangnya. Karena, Islam telah memasukkan sifat-sifat unggul dalam dirinya, yang tidak bisa dikaburkan oleh ilusi atau kekuatan magic apapun.)”
Kini, kaum Muslim berada dalam keterpurukan. Baik secara mental, spiritual, maupun material. Boleh dibilang, kaum muslimin, secara umum sedang mengalami keterpurukan multidimensi. Sejak runtuhnya khilafah islamiyah di tahun 1924, kaum muslimin seakan terendahkan, inferior di muka umat yang lain. Padahal, seharusnya mereka yang memimpin, bukan dipimpin dan ditindas. Di berbagai penjuru dunia, mereka jadi bulan-bulanan, ditekan dan dianiaya tanpa pembelaan berarti.
           
Maka dari itu Islam sangat membutuhkan pemuda-pemuda Islam  yang berkarakter tangguh dan tahan banting. Para pemuda yang siap menginfakkan harta dan diri mereka secara totalitas di jalan perjuangan Islam. Selagi fisik mereka prima, kemampuan mereka tengah pada puncak maksimal, mereka  persembahkan demi kemaslahatan Islam dan kaum Muslim. Bukan ketika usia telah renta tanpa daya dan tenaga, ketika kekuatan tinggal sisa-sisa. Allah memerintahkan kita,
”Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS al-Baqarah: 267)
Islam membutuhkan generasi pejuang seperti yang digambarkan oleh sahabat Khalid bin Walid Ra,
إِنَّ أُمَّةً يَزْدَحِمُ أَبْنَاءُهَا مِنْ أَجْلِ الشَّهَادَةِ لاَ تَعْرِفُ الْهَزِيْمَةَ
“Sebuah kaum yang generasinya berbondong-bondong memburu syahadah, tak kenal kata menyerah, kalah.”

Sekarang, kebutuhan kita adalah menjalankan sebuah program penting character building (membangun karakter). Membangun watak dan tabiat yang telah lama hilang. Mengingatkan kembali memori generasi baru akan kehebatan-kehebatan nenek-moyang mereka yang terbukti nyata dalam sejarah. Bukan sekedar isapan jempol. Kita harus menggali lagi sejarah emas umat Islam untuk melahirkan kembali individu-individu muslim unggulan.